Perpisahan di Akhiri dengan Pertemuan
Di senja hari bertemu dengan seorang
laki-laki dengan suara sopan dan santun, wajah yang tampan, tinggi dan putih
pula. Laki-laki itu bernama Irfan. Irfan mempunyai seorang sahabat yang bernama
Aldevi dimana aldevi juga berteman dengan Ani. Mereka bersahabat dari SMA
hingga sekarang.
Di suatu desa, irfan serta
teman-temannya melihat turnamen sepak bola danVolli. Pada saat itulah irfan
melihat Ani yang berdiri tegak di dekatnya. Walaupun belum sempat kenal, dengan
senyumannya, tawanya Irfan pun selalu mengingat sosok wanita yang sempurna di
matanya.
Tanpa disadari ani, Irfan bertanya
kepada seorang ibu, sosok inu itu adalah ibunya Aldevi
“
yam au bertanya apa kamu nak ? “ saut ibu
“
Siapa gadis yang berdiri di samping ibu itu ? “ Ucap Irfan dengan halus sambil
tersenyum.
“
Ooohhh….. itu anaknya tetangga ibu de
dekat rumah, dia tinggal di baturaja dan sekolah di SMA Negeri 01 OKU.”
Saat liburan lebaran tiba Irfan pun
berkunjung kembali ke rumah aldevi. Disaat itulah tiba-tiba ada seorang
perempuan mungil yang dating ke rumah Aldevi. Tidak disadari perempuan mungil
yang dating itu adalah Ani.
Ani
dating ke rumah aldevi bermaksud untuk bertemu dengan ibunya Aldevi untuk
memberikan makanan kecil. Sebelum memberikan makanan kecil itu ani terlebih
dahulu bersalaman dengan orang-orang yang ada di dalam rumah Aldevi termasuk
juga dengan irfan. Selesai bersalaman Ani pun memberikan makanan tersebut lalu
ani pulang ke rumahnya. Saat ani pulang irfan pun bertanya-tanya kepada ibunya
Aldevi tentang kehidupan ani. Sedikit demi sedikit ibunya Aldevi pun
menceritakan tentang kehidupan ani walaupun mereka belum saling mengenal.
“
ani bersekolah di SMA Negeri 01 OKU baturaja, dia anak kedua dari empat
bersaudara, dia tinggal di rumahnya hanya bersama ibunya dan kedua adiknya
sedangkan ayahnya sudah menunggal dunia.” Ibu Aldevi memberitahu.
“
Ya terima kasih ibu. Jika begitu saat saya pulang ke baturaja saya akan mencari
ani.” Jawab irfan kepada sang ibu.
Tiba di baturaja, saat ani dan
temannya pulang dari main tanpa disengaja ani pun melihat irfan lelaki selintas
dikenalnya saat liburan lebaran kemarin.
Dari
sanalah ani tahu tempat irfan bekerja. Saat malam hari tiba, irfan mengirim
pesan singkat kepada ani melalui media maya. Keesokan harinya ani baru membuka
pesan singkat tersebut yang berisikan bahwa irfan…..
“assalamualaikum,
dek ini kak irfan main ya ke toko kakak jika adek sempat mampir dulu sepulang
sekolah.”
Disaat
setelah membaca pesan tersebut, ani langsung membalasnya.
“
waalaikum salam, ya kakak insyaallah adek mampir jika ada waktu.” Ucap ani di
pesan singkat.
Keesokan harinya ani pergi ke
sekolah tidak seperti biasanya, ani berjalan sambil tersenyum bahagia. Saat
pulang sekolah ani dan temannya berkunjung ke tokonya irfan dan di sanalah
mereka baru sempat berkenalan secara langsung saling bertatap muka.
“hay….
Ani ya dek ?? “ ucap irfan dengan singfkat
“
ya kak, ini kak irfan ya.” Jawab ani kembali
“
ya apa kabar dek ???”
“
alhamdulilah baik, kakak apa kabarnya dan sudah berapa lama kerja di sini ??”
Tanya Ani.
“
Alhamdulillah baik juga, kakak kerja di sini baru satu minggu dek.”
Setelah mereka berbincang-bincang
ani pun berpamitan untuk pulang ke rumahnya. Dari pertemuan tadilah mereka
lanjut berkenalan satu sama lain.
Dua hari kemudian irfan pun mengirim
pesan singkat kembali kepada Ani. Di dalam pesan singkat tersebut tettulis
irfan meminta nomor telepon milik Ani. Dan ani tidak sungkan-sungkan memberikan
nomor teleponnya kepada irfan.
Selesai
ani memberikan nomor teleponnya kepada irfan, irfan pun mengirim pesan kepada
ani di saat malam hari.
“
Assalamualaikum, dek ini nomor kak irfan jika mau di simpan, jika tidak mau ya
tidak apa-apa.”
“
Waalaikum salam, ya kak nanti adek simpan.” Balas ani sambil tersenyum bahagia.
Disaat tengah malam irfan pun
membangunkan ani untuk solat tahajud.
“
Bangun-bangun solat tahajud adek.” Dengan baik irfan mengajak ani solat. Tetapi
saying ani tidak sempat terbangunsaat itu. Jam terus berjalan Ani pun
mendapatkan pesan kembali dari irfan yang tertulis mengajak solat subuh. Dan
saat itulah ani terbangun lalu dia bergegas mengambil air wudu untuk solat
subuh.
Pagi harinya tiba kembali hari
sekolah ani yang diawalinya tersenyum dan pulangnya dengan pertemuan.
Seharu
dua hari ani dan irfan pun selalu saling berkomunikasi dengan mengirim pesan
singkat.
Di hari ketiga ani pun mendapat
kabar yang tidak menyenangkan baginya, diman irfan berpamitan untuk pergi ke
bogor untuk meneruskan kuliah sambil mencari kerjaan. Sejak mendengar kabar itu
ani pun menjadi sedih dan murung.
Keesokan harinya yaitu hari keempat
irfan pun berangkat ke bogor, dan saat itulah ani tanpa di sengaja mengeluarkan
air mata dan dia menangis.
Hari
demi hari berlalu, minggu demi minggu pun berlalu, bulan hampir berganti, ani
dan Irfan semakin akrab. Perkenalan pun berlanjut, sering mengirimkan pesan
singkat, perhatian terus diberikan.
Pada suatu siang hari tiba-tiba hanpone
irfan bordering bertanda mendapat pesan singkat dari ani. Saat irfan membuka
pesan tersebut raut wajah irfan berubah tegang. Tiba-tiba irfan berlari kencang
sambil mengenggam handpone di tangannya dan menekan sebuah nomor.
“
assalamualaikum, kamu sekarang dimana ?”
“
Dirumah, kenapa ? “ Tanya ani
“
jangan kemana-mana tunggu aku di rumah !!!
“
Memangnya ada apa kakak ?”
“
Udah pokoknya tunggu aja di rumah. Assalamualaikum.’ Menutup telepon.
“
tapi…. (Ani terdiam sejenak) waalaikum salam.
Ani tidak tahu bahwa irfan akan
dating ke rumahnya untuk sebuah kabar yang akan membahagiakan ani. Selama
menunggu irfan berjuta pertanyaan muncul di benak ani bahkan ani sempat
berpikir yang tidak-tidak.
Pukul 17.30 WIB tiba-tiba pintu
kamar ani di ketuk oleh ibunya.
“
Ani ada temanmu di depan.’
“
siapa bu ???.’
“
ibu tidak tahu pokoknya orangnya laki-laki, kamu lihat saja di depan sepertinya
pacar kamu ani.’
Ani berjalan menuju teras depan
tiba-tiba jantung ani berdetak cepat saat ani mengenali sosok irfan yang berdiri
tegap di hadapannya.
“
assalamualalaikum, hay adek ? “ sapa irfan
‘
waalaikum salam.” Setelah ani menjawab salam dari irfan, ani pun masih bingung
dengan apa yang sedang dialaminya saat ini.
“
bukankah kakak di bogor ?.” Tanya ani dengan kening berkerut. Irfan tersenyum
simpul mendengar pertanyaan ani. Saat itulah irfan pun langsung mengungkapkan
perasaannya kepada ani bahwa irfan sangat menyayangi dan mencintai ani dan
akhirnya mereka pun berpacaran.
Meskipun
mereka terpisah oleh jarak yang sangat jauh antara jawa dan sumatera namun
cinta mereka tetap bersatu.
No comments:
Post a Comment