Social Icons

Pages

Friday, September 20, 2013

Perpisahan di Akhiri dengan Pertemuan



Perpisahan di Akhiri dengan Pertemuan


            Di senja hari bertemu dengan seorang laki-laki dengan suara sopan dan santun, wajah yang tampan, tinggi dan putih pula. Laki-laki itu bernama Irfan. Irfan mempunyai seorang sahabat yang bernama Aldevi dimana aldevi juga berteman dengan Ani. Mereka bersahabat dari SMA hingga sekarang.
            Di suatu desa, irfan serta teman-temannya melihat turnamen sepak bola danVolli. Pada saat itulah irfan melihat Ani yang berdiri tegak di dekatnya. Walaupun belum sempat kenal, dengan senyumannya, tawanya Irfan pun selalu mengingat sosok wanita yang sempurna di matanya.
            Tanpa disadari ani, Irfan bertanya kepada seorang ibu, sosok inu itu adalah ibunya Aldevi
“ maaf ibu bolehkah saya bertanya ? “ Ucap Irfan
“ yam au bertanya apa kamu nak ? “ saut ibu
“ Siapa gadis yang berdiri di samping ibu itu ? “ Ucap Irfan dengan halus sambil tersenyum.
“ Ooohhh…..  itu anaknya tetangga ibu de dekat rumah, dia tinggal di baturaja dan sekolah di SMA Negeri 01 OKU.”
            Saat liburan lebaran tiba Irfan pun berkunjung kembali ke rumah aldevi. Disaat itulah tiba-tiba ada seorang perempuan mungil yang dating ke rumah Aldevi. Tidak disadari perempuan mungil yang dating itu adalah Ani.
Ani dating ke rumah aldevi bermaksud untuk bertemu dengan ibunya Aldevi untuk memberikan makanan kecil. Sebelum memberikan makanan kecil itu ani terlebih dahulu bersalaman dengan orang-orang yang ada di dalam rumah Aldevi termasuk juga dengan irfan. Selesai bersalaman Ani pun memberikan makanan tersebut lalu ani pulang ke rumahnya. Saat ani pulang irfan pun bertanya-tanya kepada ibunya Aldevi tentang kehidupan ani. Sedikit demi sedikit ibunya Aldevi pun menceritakan tentang kehidupan ani walaupun mereka belum saling mengenal.
“ ani bersekolah di SMA Negeri 01 OKU baturaja, dia anak kedua dari empat bersaudara, dia tinggal di rumahnya hanya bersama ibunya dan kedua adiknya sedangkan ayahnya sudah menunggal dunia.” Ibu Aldevi memberitahu.
“ Ya terima kasih ibu. Jika begitu saat saya pulang ke baturaja saya akan mencari ani.” Jawab irfan kepada sang ibu.
            Tiba di baturaja, saat ani dan temannya pulang dari main tanpa disengaja ani pun melihat irfan lelaki selintas dikenalnya saat liburan lebaran kemarin.
Dari sanalah ani tahu tempat irfan bekerja. Saat malam hari tiba, irfan mengirim pesan singkat kepada ani melalui media maya. Keesokan harinya ani baru membuka pesan singkat tersebut yang berisikan bahwa irfan…..
“assalamualaikum, dek ini kak irfan main ya ke toko kakak jika adek sempat mampir dulu sepulang sekolah.”
Disaat setelah membaca pesan tersebut, ani langsung membalasnya.
“ waalaikum salam, ya kakak insyaallah adek mampir jika ada waktu.” Ucap ani di pesan singkat.
            Keesokan harinya ani pergi ke sekolah tidak seperti biasanya, ani berjalan sambil tersenyum bahagia. Saat pulang sekolah ani dan temannya berkunjung ke tokonya irfan dan di sanalah mereka baru sempat berkenalan secara langsung saling bertatap muka.
“hay…. Ani ya dek ?? “ ucap irfan dengan singfkat
“ ya kak, ini kak irfan ya.” Jawab ani kembali
“ ya apa kabar dek ???”
“ alhamdulilah baik, kakak apa kabarnya dan sudah berapa lama kerja di sini ??” Tanya Ani.
“ Alhamdulillah baik juga, kakak kerja di sini baru satu minggu dek.”
            Setelah mereka berbincang-bincang ani pun berpamitan untuk pulang ke rumahnya. Dari pertemuan tadilah mereka lanjut berkenalan satu sama lain.
            Dua hari kemudian irfan pun mengirim pesan singkat kembali kepada Ani. Di dalam pesan singkat tersebut tettulis irfan meminta nomor telepon milik Ani. Dan ani tidak sungkan-sungkan memberikan nomor teleponnya kepada irfan.
Selesai ani memberikan nomor teleponnya kepada irfan, irfan pun mengirim pesan kepada ani di saat malam hari.

“ Assalamualaikum, dek ini nomor kak irfan jika mau di simpan, jika tidak mau ya tidak apa-apa.”
“ Waalaikum salam, ya kak nanti adek simpan.” Balas ani sambil tersenyum bahagia.
            Disaat tengah malam irfan pun membangunkan ani untuk solat tahajud.
“ Bangun-bangun solat tahajud adek.” Dengan baik irfan mengajak ani solat. Tetapi saying ani tidak sempat terbangunsaat itu. Jam terus berjalan Ani pun mendapatkan pesan kembali dari irfan yang tertulis mengajak solat subuh. Dan saat itulah ani terbangun lalu dia bergegas mengambil air wudu untuk solat subuh.
            Pagi harinya tiba kembali hari sekolah ani yang diawalinya tersenyum dan pulangnya dengan pertemuan.
Seharu dua hari ani dan irfan pun selalu saling berkomunikasi dengan mengirim pesan singkat.
            Di hari ketiga ani pun mendapat kabar yang tidak menyenangkan baginya, diman irfan berpamitan untuk pergi ke bogor untuk meneruskan kuliah sambil mencari kerjaan. Sejak mendengar kabar itu ani pun menjadi sedih dan murung.
            Keesokan harinya yaitu hari keempat irfan pun berangkat ke bogor, dan saat itulah ani tanpa di sengaja mengeluarkan air mata dan dia menangis.
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu pun berlalu, bulan hampir berganti, ani dan Irfan semakin akrab. Perkenalan pun berlanjut, sering mengirimkan pesan singkat, perhatian terus diberikan.
            Pada suatu siang hari tiba-tiba hanpone irfan bordering bertanda mendapat pesan singkat dari ani. Saat irfan membuka pesan tersebut raut wajah irfan berubah tegang. Tiba-tiba irfan berlari kencang sambil mengenggam handpone di tangannya dan menekan sebuah nomor.
“ assalamualaikum, kamu sekarang dimana ?”
“ Dirumah, kenapa ? “ Tanya ani
“ jangan kemana-mana tunggu aku di rumah !!!
“ Memangnya ada apa kakak ?”
“ Udah pokoknya tunggu aja di rumah. Assalamualaikum.’ Menutup telepon.
“ tapi…. (Ani terdiam sejenak) waalaikum salam.
            Ani tidak tahu bahwa irfan akan dating ke rumahnya untuk sebuah kabar yang akan membahagiakan ani. Selama menunggu irfan berjuta pertanyaan muncul di benak ani bahkan ani sempat berpikir yang tidak-tidak.
            Pukul 17.30 WIB tiba-tiba pintu kamar ani di ketuk oleh ibunya.
“ Ani ada temanmu di depan.’
“ siapa bu ???.’
“ ibu tidak tahu pokoknya orangnya laki-laki, kamu lihat saja di depan sepertinya pacar kamu ani.’
            Ani berjalan menuju teras depan tiba-tiba jantung ani berdetak cepat saat ani mengenali sosok irfan yang berdiri tegap di hadapannya.
“ assalamualalaikum, hay adek ? “ sapa irfan
‘ waalaikum salam.” Setelah ani menjawab salam dari irfan, ani pun masih bingung dengan apa yang sedang dialaminya saat ini.
“ bukankah kakak di bogor ?.” Tanya ani dengan kening berkerut. Irfan tersenyum simpul mendengar pertanyaan ani. Saat itulah irfan pun langsung mengungkapkan perasaannya kepada ani bahwa irfan sangat menyayangi dan mencintai ani dan akhirnya mereka pun berpacaran.
Meskipun mereka terpisah oleh jarak yang sangat jauh antara jawa dan sumatera namun cinta mereka tetap bersatu.

No comments:

Post a Comment